top of page

Biochar dari Larva Lalat Tentara Hitam: Solusi Inovatif Pengelolaan Limbah dan Pemupukan Ramah Lingkungan

  • Gambar penulis: Masyita Insyra Putri
    Masyita Insyra Putri
  • 6 Okt
  • 2 menit membaca
Biochar dari Larva Lalat Tentara Hitam: Solusi Inovatif Pengelolaan Limbah dan Pemupukan Ramah Lingkungan

Salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan limbah manusia, terutama dari toilet kering seperti Urine Diversion Dry Toilets (UDDTs), adalah bagaimana membuangnya secara aman dan ramah lingkungan. Risiko pencemaran air tanah, keterbatasan lahan, dan potensi penyebaran penyakit membuat limbah manusia menjadi isu yang krusial.


Namun, sebuah inovasi cerdas hadir lewat pemanfaatan larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly Larvae atau BSFL). Limbah manusia dapat digunakan sebagai pakan larva ini, yang kemudian menghasilkan larva kaya protein untuk pakan ternak. Tapi bagaimana dengan sisa-sisa yang ditinggalkan oleh larva?


Sisa tersebut, berupa kotoran larva, bagian makanan yang belum tercerna, dan sisa tubuh larva, ternyata masih menyimpan potensi besar. Salah satunya adalah diolah menjadi biochar, bahan padat kaya karbon yang sangat berguna untuk pertanian.



Proses Pembuatan Biochar dari Limbah Larva

Biochar diproduksi melalui pirolisis, yaitu proses pemanasan bahan organik pada suhu tinggi dalam kondisi kekurangan oksigen. Dalam kasus ini, residu dari proses larva lalat tentara hitam dijadikan bahan baku. Pirolisis dilakukan pada suhu 300–500 °C selama waktu tertentu.

Semakin tinggi suhu pirolisis, semakin baik kualitas biochar yang dihasilkan:

  • Permukaan biochar menjadi lebih luas, memungkinkan penyerapan air dan nutrisi lebih optimal.

  • Kandungan unsur hara seperti kalsium, magnesium, kalium, dan natrium meningkat, menjadikan biochar sebagai suplemen mineral untuk tanah.

  • pH biochar meningkat, dari kondisi netral (6,7) menjadi sangat basa (hingga 9,8), yang sangat berguna untuk menetralisir tanah asam.

  • Kandungan fosfor meningkat signifikan, menjadikan biochar sebagai sumber pupuk alami fosfor untuk pertumbuhan tanaman.



Manfaat Biochar dari Limbah Larva

Biochar yang dihasilkan dari residu larva memiliki berbagai manfaat praktis:

  • Meningkatkan kesuburan tanah, terutama pada lahan yang miskin unsur hara.

  • Membantu menyimpan air dan nutrisi, berkat strukturnya yang berpori.

  • Menetralisir tanah asam, cocok untuk pertanian di wilayah dengan tingkat keasaman tinggi.

  • Mengurangi volume dan berat limbah, sehingga memudahkan transportasi dan penyimpanan.

  • Membasmi patogen secara tuntas, karena proses pirolisis menghilangkan mikroorganisme berbahaya.

Namun, karena kandungan nitrogen dalam biochar ini rendah, diperlukan tambahan sumber nitrogen eksternalĀ agar tanaman mendapatkan nutrisi yang seimbang.



Menuju Pertanian Masa Depan yang Berkelanjutan

Pengolahan limbah menjadi biochar bukan hanya sekadar solusi teknis, tetapi juga cerminan dari pendekatan ekonomi sirkular dan ramah lingkungan. Mengubah sisa buangan menjadi produk bernilai tinggi tidak hanya mengurangi limbah, tapi juga memberikan manfaat langsung bagi petani dan lingkungan.


Biochar dari larva lalat tentara hitam menunjukkan bahwa solusi berkelanjutan sering kali datang dari sumber yang tak terduga. Dengan teknologi yang tepat, kita bisa mengubah masalah menjadi peluang, dan limbah menjadi sumber daya.



Pelajari lebih lanjut tentang inovasi produksi SAWA Biochar dan dampaknya terhadap pertanian berkelanjutan.


Komentar


Warna Akhir Logo SAWA-03.png

Memberikan solusi inovatif yang melawan perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan

Tautan

Lokasi:

Artha Graha Building, SCBD, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jl. Jend. sudirman kav 52-53 Blok 52 - 53, RT.5/RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190

bottom of page