top of page

Biochar dari Ranting Anggur: Solusi Cerdas untuk Menyerap Karbon dan Selamatkan Iklim

  • Gambar penulis: Masyita Insyra Putri
    Masyita Insyra Putri
  • 26 Sep
  • 3 menit membaca
Biochar dari Ranting Anggur: Solusi Cerdas untuk Menyerap Karbon dan Selamatkan Iklim

Dalam upaya menekan laju perubahan iklim, dunia sedang berlomba mencari teknologi yang efektif untuk menangkap dan mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂). Salah satu pendekatan paling menarik dan ramah lingkungan adalah menggunakan limbah pertanian sebagai bahan dasar penyerap CO₂. Dan kali ini, sorotan tertuju pada limbah ranting pohon anggur.


Limbah Anggur: Dari Sampah Kebun Menjadi Penangkap Karbon

Setiap tahunnya, ribuan ton ranting pohon anggur dihasilkan oleh kebun-kebun anggur di Italia. Biasanya, limbah ini dibakar atau dibuang. Tapi kini, para peneliti menemukan cara luar biasa untuk mengubahnya menjadi biochar aktif, sebuah bahan padat berpori tinggi yang mampu menyerap CO₂ langsung dari udara atau gas buangan.


Apa Itu Biochar?

Biochar adalah bentuk arang hitam yang dihasilkan dari pembakaran bahan organik dalam kondisi minim oksigen. Teknik ini disebut pirolisis atau piro-gasifikasi. Dalam studi ini, limbah ranting anggur dikeringkan, diubah menjadi pelet, lalu diproses menjadi biochar pada dua kondisi berbeda (mengacu pada rasio oksigen pembakaran).

Setelah dihasilkan, biochar ini diaktifkan secara kimiawi agar kemampuan menyerap CO₂ meningkat drastis. Hasil akhirnya adalah material serupa spons karbon, dengan permukaan luas yang bisa menangkap molekul CO₂ secara efisien.


Bagaimana Biochar Ini Menyerap CO₂?

Teknologi yang digunakan disebut Pressure Swing Adsorption (PSA). PSA bekerja dengan memanfaatkan tekanan untuk "menyaring" gas. Saat tekanan tinggi diterapkan, CO₂ akan terserap ke dalam pori-pori biochar. Saat tekanan diturunkan, gas bisa dilepaskan atau dikumpulkan.

Dalam uji coba yang dilakukan, biochar ini diuji di tekanan rendah antara 5 hingga 9 bar, tekanan yang ideal untuk aplikasi industri rendah energi, seperti pengolahan biogas dari limbah organik. Hasilnya, biochar dari limbah anggur ini menunjukkan kapasitas penyerapan CO₂ yang sangat kompetitif, bahkan melebihi beberapa material penyerap karbon komersial.


Hemat Energi, Ramah Lingkungan

Dibandingkan dengan metode penyerap karbon lainnya seperti penyerap kimia yang mahal dan boros energi, biochar dari limbah pertanian jauh lebih ekonomis dan berkelanjutan. Ia tidak memerlukan panas tinggi untuk regenerasi, tidak menghasilkan limbah beracun, dan bisa digunakan berulang kali.

Lebih dari itu, penggunaannya sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular: memanfaatkan limbah pertanian, mengurangi pembakaran terbuka, dan mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi.


Apa yang Membedakan Biochar Ini?

  1. Bahan baku melimpah dan murah: Ranting anggur tersedia dalam jumlah besar di wilayah pertanian Italia dan negara-negara penghasil anggur lainnya.

  2. Teknologi produksi fleksibel: Biochar bisa dibuat dengan skala kecil di kebun atau skala besar di industri.

  3. Aktivasi kimia yang meningkatkan performa: Melalui proses sederhana, biochar diubah menjadi penyerap CO₂ yang sangat efisien.

  4. Teruji di tekanan rendah: Cocok untuk integrasi dengan sistem yang sudah ada seperti biogas rumah tangga dan instalasi limbah.


Menuju Masa Depan Bebas Karbon

Dengan target net-zero emisi karbon di tahun 2050, teknologi seperti ini akan memainkan peran penting. Penggunaan biochar dari ranting anggur bukan hanya membantu menurunkan emisi, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi petani dan pelaku usaha kecil.

Bayangkan jika setiap kebun anggur di Italia dan dunia mulai mengolah limbah ranting menjadi biochar,  kita bisa menciptakan jaringan penangkap karbon alami yang tersebar luas dan mudah diakses.

Solusi besar tak selalu datang dari teknologi tinggi yang mahal. Terkadang, jawabannya ada di sekitar kita, seperti ranting anggur yang dulu dibuang, kini bisa jadi penyelamat iklim. Biochar dari limbah pertanian adalah contoh nyata bahwa kita bisa menyeimbangkan kebutuhan industri, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan komunitas lokal.


Pelajari lebih lanjut tentang inovasi produksi SAWA Biochar dan dampaknya terhadap pertanian berkelanjutan.


Komentar


Warna Akhir Logo SAWA-03.png

Memberikan solusi inovatif yang melawan perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan

Tautan

Lokasi:

Artha Graha Building, SCBD, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jl. Jend. sudirman kav 52-53 Blok 52 - 53, RT.5/RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190

bottom of page