Biochar dari Jerami Gandum: Cara Cerdas Menjaga Keseimbangan Tanah Sawah dan Air
- Masyita Insyra Putri
- 4 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Pernahkah kamu membayangkan bahwa arang dari jerami gandum bisa membantu menjaga kesuburan tanah dan air sawah? Inilah yang sedang jadi sorotan di dunia pertanian berkelanjutan. Salah satu komponen penting yang terlibat dalam proses ini adalah dissolved organic matter (DOM), atau dalam bahasa sederhana: materi organik larut dalam air, yang berperan besar dalam menjaga keseimbangan antara tanah dan air.
Apa Itu DOM dan Mengapa Penting?
DOM adalah senyawa organik yang larut dalam air dan mudah bergerak di antara tanah dan air. Meskipun terdengar sederhana, senyawa ini sangat penting dalam banyak proses ekosistem, seperti:
Mengikat dan mengangkut nutrisi penting seperti karbon, nitrogen, dan fosfor.
Menyaring polutan dari air tanah.
Menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme yang menguntungkan tanah.
Nah, menariknya, DOM ini bisa dibentuk atau dipengaruhi oleh biochar, terutama biochar yang dibuat dari jerami gandum.
Biochar: Arang yang Jadi Pahlawan untuk Tanah
Biochar adalah arang yang dihasilkan dari pembakaran bahan organik (seperti jerami) dalam kondisi minim oksigen. Tidak seperti arang biasa, biochar kaya akan struktur aromatik yang kuat dan tidak mudah hancur oleh mikroba. Tapi bukan cuma itu saja keunggulannya!
Ketika biochar larut sebagian dalam air, ia melepaskan DOM yang bisa sangat berbeda tergantung dari suhu pembakarannya. Dalam penelitian ini, biochar dibuat dari jerami gandum pada tiga suhu berbeda: 300°C, 500°C, dan 700°C. Hasilnya?
Biochar yang dibakar di suhu 700°C menghasilkan DOM paling tinggi: 1,45 g per kg.
Sedangkan suhu 500°C menghasilkan DOM paling rendah: hanya 0,61 g per kg.
Selain itu, DOM yang terbentuk di suhu tinggi lebih kaya akan zat aromatik dan asam humat (komponen organik yang baik untuk tanah), serta protein dan asam amino seperti triptofan.
Bagaimana Ini Bermanfaat untuk Sawah?
Untuk mengetahui dampaknya di lapangan, para peneliti melakukan simulasi kondisi sawah yang tergenang, dan memasukkan biochar dari tiga suhu tersebut ke dalam kolom tanah.
Hasilnya menarik:
Biochar meningkatkan sifat aromatik DOM, yang artinya DOM jadi lebih stabil dan bermanfaat.
Proses penguraian DOM di tanah sawah jadi lebih cepat, membuat nutrisi lebih cepat tersedia untuk tanaman.
DOM yang larut ternyata bergerak ke bawah tanah, mengikuti aliran air. Ini penting karena bisa membantu menyuburkan lapisan tanah bawah.
Namun, indikator seperti SUVA254 dan SUVA260 (pengukuran sifat kimia DOM) juga meningkat, menandakan DOM yang lebih kompleks dan cenderung stabil bergerak bersama air leachate (air yang merembes ke bawah).
Apa Artinya Bagi Pertanian?
Temuan ini menunjukkan bahwa:
Biochar dari jerami gandum bukan hanya limbah yang dibakar begitu saja, tapi bisa menjadi alat penting untuk meningkatkan kualitas tanah dan air sawah. ✅
Suhu pembakaran berpengaruh besar pada kualitas DOM yang dihasilkan. ✅
Biochar bisa membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam tanah sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. ✅
Penutup: Jerami yang Bermanfaat Dua Kali
Biasanya, jerami hanya dibakar atau dibuang setelah panen. Tapi lewat teknologi biochar, jerami bisa berubah jadi penjaga keseimbangan tanah dan air. Ini bukan hanya solusi pertanian yang lebih sehat, tapi juga langkah cerdas untuk menjaga bumi dari degradasi lahan dan pencemaran air.
Ingin sawah yang lebih subur dan ramah lingkungan? Mungkin jawabannya ada di segenggam biochar.
Pelajari lebih lanjut tentang inovasi produksi SAWA Biochar dan dampaknya terhadap pertanian berkelanjutan.
댓글