top of page

Biochar dari Jerami dan Kotoran Ternak: Solusi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dari Sawah

  • Gambar penulis: Masyita Insyra Putri
    Masyita Insyra Putri
  • 4 Jun
  • 2 menit membaca

Tahukah kamu bahwa lahan pertanian, terutama sawah, merupakan salah satu penyumbang utama gas rumah kaca berbahaya bernama nitrous oxide (N₂O)? Gas ini bahkan 300 kali lebih kuat dari karbon dioksida dalam memerangkap panas, dan bisa bertahan di atmosfer hingga 120 tahun! Salah satu penyebab utamanya adalah pemakaian pupuk nitrogen yang berlebihan di bidang pertanian.


Namun kini, ada solusi alami yang mulai menarik perhatian, yakni biochar.



Apa Itu Biochar?

Biochar adalah arang alami yang dibuat dari pembakaran limbah pertanian seperti jerami atau kotoran ternak pada suhu tinggi tanpa oksigen. Proses ini menghasilkan bahan berpori tinggi, kaya karbon, dan bersifat basa (alkali), yang sangat baik untuk memperbaiki kualitas tanah. Lebih dari itu, biochar juga mampu menyerap unsur hara, meningkatkan pH tanah, dan kini terbukti mengurangi emisi gas N₂O dari lahan sawah.



Dua Jenis Biochar yang Efektif

Dalam praktiknya, dua jenis biochar yang populer digunakan adalah:

  • Biochar dari jerami padi (RSBC)

  • Biochar dari kotoran babi (SMBC)

Ketika kedua jenis biochar ini dicampurkan ke dalam tanah sawah, terjadi perubahan yang sangat positif, terutama dalam **mengurangi emisi N₂O. Bahkan, penggunaan biochar dari kotoran babi sebanyak 5% mampu menekan emisi hingga hampir 74%!



Bagaimana Biochar Bekerja?

Biochar bekerja melalui beberapa mekanisme penting:

  1. Meningkatkan pH tanah: Tanah yang terlalu asam cenderung memicu proses denitrifikasi, yaitu proses pelepasan N₂O oleh mikroorganisme. Biochar membantu menetralkan tanah, sehingga proses ini berkurang.

  2. Menurunkan kadar amonium (NH₄⁺): Biochar menyerap amonium berlebih, yang merupakan salah satu bahan utama pembentuk N₂O.

  3. Meningkatkan karbon organik tanah: Ini memperbaiki struktur dan aktivitas mikroba tanah secara keseluruhan, membuat ekosistem tanah lebih sehat dan stabil.

  4. Menekan aktivitas enzim penghasil N₂O: Enzim tertentu dalam tanah bertanggung jawab mempercepat pelepasan N₂O. Biochar terbukti dapat mengurangi aktivitas enzim ini.



Lebih dari Sekadar Perbaikan Tanah

Selain manfaatnya dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, penggunaan biochar juga membawa manfaat tambahan seperti:

  • Menyuburkan tanah secara alami

  • Mengurangi kebutuhan pupuk kimia

  • Mempercepat pertumbuhan tanaman

  • Menyimpan karbon dalam jangka panjang, sehingga membantu mengatasi perubahan iklim



Mengapa Ini Penting untuk Indonesia?

Sebagai negara agraris dengan jutaan hektar lahan sawah, Indonesia memiliki potensi besar dalam menerapkan teknologi biochar. Limbah pertanian yang selama ini dibakar atau dibuang bisa diubah menjadi biochar yang bermanfaat, sekaligus membantu kita mengurangi jejak karbon dari sektor pertanian.


Dengan pendekatan alami dan berbasis limbah, biochar adalah jawaban cerdas dan berkelanjutan untuk tantangan lingkungan saat ini. Baik berasal dari jerami maupun kotoran ternak, biochar terbukti efektif dalam menekan emisi gas rumah kaca dari sawah, menjaga kesuburan tanah, dan melindungi atmosfer dari kerusakan lebih lanjut.


Saatnya pertanian Indonesia tidak hanya memberi makan dunia, tapi juga menjaga bumi tetap sehat.


Pelajari lebih lanjut tentang inovasi produksi SAWA Biochar dan dampaknya terhadap pertanian berkelanjutan.



 
 
 

Comentarios


Warna Akhir Logo SAWA-03.png

Memberikan solusi inovatif yang melawan perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan

Tautan

Lokasi:

Artha Graha Building, SCBD, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jl. Jend. sudirman kav 52-53 Blok 52 - 53, RT.5/RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190

bottom of page