top of page

Biochar, Senjata Baru Lawan Garam di Lahan Kedelai!

  • Gambar penulis: Masyita Insyra Putri
    Masyita Insyra Putri
  • 6 hari yang lalu
  • 2 menit membaca

Kedelai dikenal sebagai salah satu tanaman penghasil minyak dan protein nabati berkualitas tinggi yang sangat penting dalam industri pangan dan pakan dunia. Tapi sayangnya, ancaman besar mengintai tanaman ini, salinitas atau kadar garam berlebih di tanah.


Tanah yang terlalu asin bisa merusak pertumbuhan tanaman, menurunkan hasil panen, hingga membuat kedelai gagal tumbuh. Tapi kabar baiknya, ada teknologi ramah lingkungan yang kini mulai dilirik: biochar modifikasi kitosan, atau disingkat CMB (Chitosan-Modified Biochar).



Apa Itu CMB dan Mengapa Penting?


Bayangkan limbah organik seperti sekam, ranting, atau kulit hewan laut yang dibakar dalam kondisi minim oksigen, lalu dicampur dengan kitosan, bahan alami dari kulit udang atau kepiting. Hasilnya adalah CMB, sejenis arang alami yang superaktif dalam menyerap natrium (Na⁺), si biang kerok dalam tanah asin.


Berbeda dari biochar biasa, CMB memiliki kemampuan lebih hebat untuk menetralkan kadar garam di tanah. Ketika CMB ditambahkan ke lahan kedelai yang terkena salinitas, efek positifnya langsung terasa:

  • Akar tumbuh lebih baik dan menyebar lebih luas

  • Penyerapan nutrisi meningkat (seperti nitrogen dan fosfor)

  • Produksi klorofil dan protein tanaman bertambah

  • Gula larut dalam tanaman meningkat

  • Kadar natrium dalam jaringan tanaman turun



Perlindungan Alami dari Dalam Tubuh Tanaman


Tanaman yang stres karena garam biasanya memproduksi zat-zat tertentu sebagai sinyal bahaya, seperti:

  • Prolin dan glisin betain: zat pelindung sel dari dehidrasi

  • Hidrogen peroksida (Hā‚‚Oā‚‚) dan malondialdehida (MDA): indikator kerusakan oksidatif


Nah, kehadiran CMB membantu menekan kadar zat-zat ini, yang artinya tanaman lebih tahan terhadap stres dan tidak ā€˜panik’ menghadapi kondisi asin.


Lebih hebatnya lagi, CMB juga memicu peningkatan aktivitas enzim antioksida seperti:

  • SOD (Superoxide Dismutase)

  • CAT (Catalase)

  • POD (Peroxidase)

  • APX (Ascorbate Peroxidase)


Enzim-enzim ini bekerja layaknya ā€˜tim pemadam kebakaran’ yang menetralisir kerusakan akibat radikal bebas di dalam sel tanaman.



Peran Gen Penahan Garam


Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa dengan bantuan CMB, tanaman kedelai juga meningkatkan ekspresi gen-gen yang berfungsi sebagai ā€˜benteng pertahanan’ terhadap garam, seperti:

  • GmSALT3 – membantu pengaturan ion dalam sel

  • CHS – memperkuat respons tanaman terhadap stres


Dengan kata lain, bukan hanya fisik tanaman yang diperkuat, tapi juga sistem pertahanannya dari tingkat paling dalam, DNA-nya!



Solusi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Pertanian


CMB adalah contoh nyata dari solusi pertanian berkelanjutan karena menggunakan limbah pertanian dan laut untuk melindungi lahan pertanian dari kerusakan. Tidak perlu pupuk kimia berlebihan, tidak perlu bahan tambahan mahal. Cukup manfaatkan sumber daya alam yang sudah ada, lalu ubah menjadi senjata melawan salinitas.


Di tengah perubahan iklim dan peningkatan kebutuhan pangan, tantangan seperti tanah asin tidak bisa dihindari. Tapi dengan pendekatan inovatif seperti biochar modifikasi kitosan, kita bisa membantu petani, terutama petani kedelai, menghadapi kondisi ekstrem sekaligus meningkatkan hasil panen secara alami.


Kitosan dan biochar bukan sekadar limbah, tapi aset berharga untuk masa depan pertanian yang lebih sehat, kuat, dan berkelanjutan.


Pelajari lebih lanjut tentang inovasi produksi SAWA Biochar dan dampaknya terhadap pertanian berkelanjutan.


Ā 
Ā 
Ā 

Comments


Warna Akhir Logo SAWA-03.png

Memberikan solusi inovatif yang melawan perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan

Tautan

Lokasi:

Artha Graha Building, SCBD, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jl. Jend. sudirman kav 52-53 Blok 52 - 53, RT.5/RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190

bottom of page