Biochar Jerami untuk Kesuburan Tanah dan Penyelamat Lingkungan di Lahan Pertanian
- Masyita Insyra Putri
- 22 Agu
- 2 menit membaca

Tahukah Anda bahwa tanah menyimpan cadangan karbon terbesar di bumi, bahkan tiga kali lebih banyak dari atmosfer? Karbon ini sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah dan produktivitas pertanian. Namun, aktivitas pertanian modern seperti penggunaan pupuk berlebih dan rotasi tanaman yang intensif telah menyebabkan kerusakan serius pada sistem tanah.
Tanah Miskin Karbon = Panen Merosot
Masalah besar yang dihadapi petani saat ini adalah menurunnya kandungan bahan organik dalam tanah, terganggunya keseimbangan karbon dan nitrogen, serta hilangnya mikroorganisme bermanfaat. Akibatnya? Tanah menjadi “mati”, tidak subur, tidak mampu menahan nutrisi, dan hasil panen ikut anjlok.
Tapi ada satu solusi sederhana, murah, dan ramah lingkungan yang perlahan mulai menjadi bintang baru di dunia pertanian: Biochar dari jerami.
Apa Itu Biochar?
Biochar adalah arang hitam pekat yang dibuat dari bahan organik, seperti limbah tanaman atau jerami, melalui proses pembakaran tanpa oksigen (disebut pirolisis). Biochar bukan hanya mampu bertahan lama di dalam tanah, tapi juga bisa:
Menyimpan karbon dalam jangka panjang (carbon sequestration)
Menyediakan habitat untuk mikroba tanah yang bermanfaat
Meningkatkan kesuburan dan retensi air
Menyeimbangkan pH dan memperbaiki struktur tanah
Dan kabar baiknya, biochar bisa dibuat dari jerami yang biasanya dibakar petani di musim panen. Jadi selain mencegah polusi udara akibat pembakaran jerami, ini juga memberikan solusi untuk masalah karbon dan kesuburan tanah.
Eksperimen di Selatan Tiongkok: Biochar untuk Sawah dan Tanah Ungu
Untuk memahami dampak nyata biochar dari jerami terhadap kesuburan tanah, para peneliti melakukan uji coba selama dua tahun di dua jenis tanah umum di Tiongkok selatan: tanah sawah dan tanah ungu (purple soil).
Mereka secara rutin menambahkan biochar ke tanah dan memantau:
Kandungan karbon tanah
Aktivitas mikroorganisme
Laju pelepasan CO₂ dari tanah (respirasi tanah)
Hasilnya?
Sangat menjanjikan. Biochar meningkatkan jumlah karbon dalam tanah dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme bermanfaat. Dua jenis mikroba tanah, yaitu Lactobacillales dan Bacteroidales, khususnya Lactococcus, berkembang pesat berkat biochar. Mikroba ini sangat penting karena berperan dalam dekomposisi bahan organik dan siklus nutrisi.
Tak hanya itu, biochar juga membantu melepaskan karbon dalam bentuk CO₂ secara seimbang, ini adalah bagian dari siklus karbon sehat di tanah.
Mengapa Ini Penting?
Sebagian besar petani mungkin tidak sadar bahwa keseimbangan karbon dalam tanah adalah kunci kesuburan jangka panjang. Biochar jerami membantu membangun kembali “tabungan karbon” tanah yang telah rusak akibat pertanian intensif.
Dengan menambahkan biochar secara berkala:
Tanah menjadi lebih gembur dan subur
Mikroba baik berkembang
Tanaman tumbuh lebih sehat dan produktif
Limbah jerami dimanfaatkan, bukan dibakar
Bayangkan: satu solusi, banyak manfaat, untuk petani, tanah, dan bumi.
Dari Limbah Menjadi Emas Hitam
Setiap tahun, Tiongkok menghasilkan 700–800 juta ton jerami. Sayangnya, lebih dari 30% hanya dibakar atau dibuang. Dengan mengubah jerami menjadi biochar, kita bisa mengurangi polusi, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi emisi karbon ke atmosfer.
Ini bukan sekadar teknologi, melainkan kebangkitan pengetahuan tradisional yang kini didukung oleh sains modern.
Masa Depan Pertanian Berkelanjutan
Biochar dari jerami bukan hanya solusi pertanian, tapi juga bagian dari gerakan besar menuju pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan teknologi sederhana ini, petani bisa:
Meningkatkan produksi
Memperbaiki tanah rusak
Mengelola limbah dengan bijak
Tanah yang sehat adalah fondasi peradaban manusia. Mari kita jaga dan pulihkan keseimbangannya, mulai dari jerami di ladang kita sendiri.
Pelajari lebih lanjut tentang inovasi produksi SAWA Biochar dan dampaknya terhadap pertanian berkelanjutan.
Komentar