Biochar sebagai Solusi Ramah Lingkungan untuk Menjaga Ketersediaan Fosfor di Tanah
- Masyita Insyra Putri
- 2 Sep
- 2 menit membaca

Fosfor (P) adalah salah satu unsur hara penting yang dibutuhkan semua tanaman, dan tidak bisa digantikan oleh unsur lain. Tanpa fosfor, pertumbuhan tanaman akan terganggu, produksi pangan menurun, dan keseimbangan ekosistem pun terancam. Masalahnya, sumber utama fosfor di dunia (batuan fosfat) semakin menipis.
Sejak 1950-an, penggunaan pupuk fosfat melonjak tajam demi memenuhi kebutuhan pangan dunia. Namun, penambangan batuan fosfat jauh lebih cepat daripada proses alaminya terbentuk kembali. Perkiraan para ahli menunjukkan cadangan ini mungkin hanya akan bertahan 300ā400 tahun lagi jika kita terus menggunakannya seperti sekarang.
Yang lebih rumit, sebagian besar fosfor yang diberikan ke lahan pertanian tidak langsung diserap tanaman. Banyak yang mengendap di tanah atau terbawa aliran air hujan menuju sungai dan laut, menyebabkan masalah lingkungan seperti eutrofikasi, ledakan pertumbuhan alga yang merusak ekosistem perairan.
Masalah Ketersediaan Fosfor
Meski kandungan fosfor di tanah bisa tinggi akibat pemupukan berlebihan, tanaman hanya dapat menyerap fosfor dalam bentuk larut tertentu (seperti HāPOāā» atau HPOā²ā»). Fosfor di tanah sering kali terikat kuat, membentuk senyawa yang sulit larut. Akibatnya, tanaman tetap kekurangan fosfor walaupun tanah terlihat "kaya" unsur tersebut.
Biochar: Pupuk Lepas Lambat yang Menjanjikan
Salah satu inovasi yang mulai dilirik adalah biochar, bahan kaya karbon hasil pemanasan biomassa (misalnya limbah pertanian) pada suhu tinggi dengan sedikit atau tanpa oksigen. Biochar memiliki banyak manfaat bagi tanah, antara lain:
Memperbaiki struktur tanah dan kemampuan menahan air
Meningkatkan kapasitas tukar kation (CEC) sehingga tanah lebih mampu menyimpan dan menyediakan unsur hara
Menstabilkan pH tanah
Melepaskan fosfor secara perlahan sehingga tanaman bisa menyerapnya dalam jangka waktu panjang
Menariknya, biochar bisa dibuat dari limbah kaya fosfor seperti kotoran ternak atau lumpur hasil pengolahan limbah. Proses pemanasan ini tidak hanya mensterilkan bahan dari patogen, tapi juga memekatkan fosfor sehingga kandungan nutrisinya setara dengan pupuk mineral.
Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Biochar
Tidak semua biochar bekerja sama baiknya. Efeknya terhadap ketersediaan fosfor dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
Bahan bakuĀ (misalnya jerami, serbuk gergaji, kotoran ternak)
Suhu pembakaran: Biochar yang dibuat pada suhu di bawah 600°C cenderung mempertahankan lebih banyak fosfor yang mudah tersedia
Jumlah aplikasi: Dosis di atas 10 ton per hektar memberikan dampak yang lebih nyata
pH tanah: Biochar lebih efektif di tanah asam atau netral, sedangkan di tanah basa efeknya minim
Menuju Pertanian Berkelanjutan
Penggunaan biochar bukan hanya solusi untuk menghemat cadangan fosfor dunia, tetapi juga cara cerdas memanfaatkan limbah organik. Dengan manajemen yang tepat, biochar dapat menjadi pupuk lepas lambat yang mendukung produktivitas pertanian sekaligus menjaga lingkungan dari pencemaran akibat fosfat berlebih.
Di tengah tantangan pangan global dan perubahan iklim, biochar memberikan secercah harapan bahwa kita bisa mengelola sumber daya alam dengan bijak, menutup siklus hara, dan tetap menjaga bumi tetap lestari untuk generasi mendatang.
Pelajari lebih lanjut tentang inovasi produksi SAWA Biochar dan dampaknya terhadap pertanian berkelanjutan.




Komentar